Kitab Qawā‘id al-Arba‘ (القواعد الأربع) adalah salah satu karya penting dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Kitab ini membahas empat kaidah utama dalam memahami tauhid dan membedakan antara tauhid yang benar dengan kesyirikan, berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah.

Isi dan Pembahasan

Kitab ini diawali dengan mukadimah yang berisi doa dan pujian kepada Allah serta shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Selanjutnya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menjelaskan empat kaidah utama dalam memahami tauhid dan syirik, yaitu:

  1. Kaidah Pertama: Menjelaskan bahwa kaum musyrikin pada zaman Nabi Muhammad ﷺ mengakui bahwa Allah adalah Sang Pencipta dan Pemelihara alam semesta, tetapi mereka tetap dianggap musyrik karena mempersekutukan-Nya dalam ibadah.

  2. Kaidah Kedua: Menjelaskan bahwa orang-orang musyrik beralasan bahwa mereka menyembah perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah atau meminta syafaat, padahal hal ini adalah bentuk kesyirikan yang jelas.

  3. Kaidah Ketiga: Menegaskan bahwa Nabi Muhammad ﷺ memerangi orang-orang musyrik tidak hanya karena mereka menyembah selain Allah, tetapi juga karena mereka beribadah kepada Allah sambil tetap menyekutukan-Nya.

  4. Kaidah Keempat: Menjelaskan bahwa syirik tidak hanya terbatas pada penyembahan kepada berhala, tetapi juga bisa terjadi dalam bentuk pengagungan kepada orang-orang saleh dengan cara yang melampaui batas.

Keutamaan dan Relevansi

  • Ringkas namun padat makna, sehingga mudah dipahami dan dihafalkan.
  • Dalil-dalil yang kuat, berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis.
  • Menjelaskan prinsip tauhid secara jelas dan membedakan antara tauhid dan syirik.
  • Relevan untuk umat Islam di setiap zaman, karena masih banyak praktik kesyirikan yang tersebar di berbagai masyarakat.

Kitab ini sering diajarkan di berbagai majelis ilmu dan menjadi bagian dari kurikulum kajian manhaj salaf. Bagi siapa pun yang ingin memahami makna tauhid yang murni, mempelajari Qawā‘id al-Arba‘ menjadi suatu keharusan.